Quantcast
Channel: Kategorial Sekolah Minggu – HKBP Lubuk Baja
Viewing all 11 articles
Browse latest View live

Ibadah Anak yang Inspiratif

$
0
0

Berikut ini materi Pembinaan Guru Sekolah Minggu yang pernah diadakan di HKBP Lubuk Baja, Ressort Batam oleh Pdt. Victor Tinambunan, M.Th

Semoga bermanfaat bagi kita semua, khususnya Sekolah Minggu.
Liturgy: Apa yang Tuhan kerjakan dalam hidup kita dan ciptaanNya dan respon kita kepada-Nya melalui: Pujian, penyerahan diri & komitemen

INSPIRATIF terdiri dari kata In + Spirit:

  • In = Didiami oleh Roh Tuhan
  • Spirit = Merelakan diri dipimpin oleh Roh Tuhan

Pengertian Ibadah Anak yang Inspiratif:

  1. Ibadah yang menolong anak-anak bertumbuh dalam pimpinan Roh Tuhan
  2. Ibadah adalah untuk kemuliaan Tuhan, bukan masalah ‘selera’ manusia.
  3. Ibadah menolong anak ‘mencintai Tuhan’, bukan terutama mencintai ‘Tata Ibadah’ tertentu. (contoh: Jangan dipaksa berdoa )
  4. Ibadah yang ‘meneguhkan’ hati anak-anak akan kasih dan penerimaan Tuhan (contoh: anak menangis tiap malam takut neraka; gambaran Allah yang seram dan masa depan suram)

Empat Prinsip Dasar Ibadah

  1. Benar: Berdasarkan firman Tuhan – menyambut Tuhan dan kehendak-Nya (bukan masalah selera)
  2. Baik: Rangkaian Ibadah yang tertata ‘rapi’, sesuai keadaan anak, situasi tempat, dan sebagainya.
    Meneguhkan: tidak menakut-nakuti
  3. Jelas: Setiap aktivitas dan pesan dapat ditangkap dan dipahami.
  4. Menarik: Membantu anak menghayati inti ibadah.

Tata Ibadah (Agenda) Sekolah Minggu HKBP

  • Sebuah tradisi yang sudah dipergumulkan penyusunannya, tetapi bisa dibaharui.
  • Anak Sekolah Minggu perlu memahami makna urutan dari Votum sampai ke Doa Berkat (Amin 3x)
  • Inti:
    – Perjumpaan dengan Tuhan, kini dan di sini.
    – Menjalani hidup sehari-hari seirama dengan Tahun Liturgi.
  • Dipimpin pelayan tahbisan, dengan kekecualian

Pemimpin Ibadah Sekolah Minggu

  • Persiapan diri yang sungguh-sungguh
    (Memohon pimpinan Roh Tuhan)
  • Melayani Tuhan bersama Tuhan
  • Spirit-controled temperamen
    (Temperamen yang dikontrol oleh Roh Kudus)
  • Anak-anak Sekolah Minggu melihat karya Roh dalam diri guru Sekolah Minggu

Yesus berkata:
Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga. (Matius 19:14)

HKBP Lubuk Baja, Batam


Daftar Anak Horong 1B Lubuk Baja

$
0
0

Daftar Anak Sekolah Minggu: Horong 1B – HKBP Lubuk Baja.
Data kehadiran diperiksa setiap kebaktian minggu. Sekolah Minggu HKBP Lubuk Baja dibagi atas 4 horong: 1A, 1B, II dan III.

Nama_Lengkap_Anak_Horong_1B-dan- Tgl.Lahirnya
Boni Halomoan Romualdo Siregar 26 Jun
Denis Hutabarat 08 Jan
Dervin Turnip
Dhelon Bartian Nugraha Hutahean 06 Sep
Fabian Pasaribu 03 Feb
Fio Bintang Tampubolon
Geby Simanjuntak 21 Dec
Gloria Sinaga 06 Aug
Hallaya Sinaga 21 Apr
Hanna Maria Siagian
Imanuela Randika Oppusunggu
Liko Hutagaol
Martha Naomi Siregar 09 Mar
Martina Lova 07 Jul
Metanoia Hutahaean
Michelle Simanjuntak 09 Sep
Oliver Zovanya Ondo Manullang 11 Oct
Riani Hutajulu 05 Nov
Ruth Amalia Ferini Nainggolan 22 Aug
Ryan Sandyan Raja Sinurat
Sarah Hutagalung 29 May
Silvia Sipayung
Tirsa Tesalonika Sihombing 21 May
Toti Nainggolan
Wulan Hutapea 04 Oct
Yohanes Manurung
Zefanya Natasha Christy Simangunsong 20 Dec

Update Februari 2011
HKBP Lubuk Baja, Batam

Daftar Anak Horong III Lubuk Baja

$
0
0

Daftar Anak Sekolah Minggu: Horong III – HKBP Lubuk Baja.
Data kehadiran diperiksa setiap kebaktian minggu. Sekolah Minggu HKBP Lubuk Baja dibagi atas 4 horong: 1A, 1B, II dan III.

Nama_Lengkap_Anak_Horong_III-dan- Tgl.Lahirnya
Admiral David Pasaribu 12 Aug
Alfredo Simanjuntak 07 Jul
Andreas Aditama Hutagaol 27 Jan
Arga Sinurat 12 Dec
Arya Marganda Simanjuntak 11 Nov
Audrey Hutahean 17 May
Beatrice Natasha Hasibuan 01 Aug
Boy 14 Jun
Chika Nainggolan 03 Jul
Daniel Sinaga 30 Jul
Denny Nainggolan 17 Sep
Dipo Sastra Siagian 10 Mar
Diva Pola Simanjuntak 31 Aug
Febrina Claudia 27 Feb
Fenny Agatah Hasibuan 27 Apr
Firman Joshua Nainggolan 04 Nov
Gabriela Azura Manurung 12 May
Greysa Manurung 05 Dec
Heldo Parulian Siregar 16 Feb
Hillary Oppusunggu 13 May
Ivan Gerry Siagian 16 Mar
Jeremi William Hutahean 21 Oct
Joly Ferrari Hutagaol 01 Jun
Jonathan Vincent B Siahaan 12 May
Juan Aldo Hasibuan 01 Jun
Juanda Situmeang 01 Jun
Juju Ardoni Hutagalung 12 Jan
Lisa Anggraini Sirait 24 Sep
Mario Alexsander Siagian 17 Nov
Marta Lina Panjaitan 07 Jun
Nancy Hanna 18 Dec
Naomi Manurung 11 Feb
Naomi Rumondang Panjaitan 13 Sep
Nia Damaiyantri Pardede 03 Oct
Owen L.G. 13 Mar
Priskila Siahaan 07 Oct
Reinaldi Purba 02 Jul
Reynaldo Saragi 09 Jan
Rhainoel Sinaga 22 Jul
Ridho Ebenezer Hutauruk 26 Jan
Rita Asyera Dewi 07 May
Robby Nainggolan 26 Aug
Samuel Yose G Tampubolon 12 Feb
Sion Andreas Pasaribu 06 Jun
Stella Sibagariang 01 May
Suhardani Nainggolan 15 Jul
Widi Simorangkir 17 May
Wisely Josua Siburian 25 Sep
Yeremias Barrytha Manurung 25 Mar
Yohana Ria Maribet 31 Oct
Yudika Turnip 25 Sep
Yulia Christiany Sinaga 25 Sep

Update Maret 2011
HKBP Lubuk Baja, Batam

Daftar Anak Horong 1A Lubuk Baja

$
0
0

Daftar Anak Sekolah Minggu: Horong 1A – HKBP Lubuk Baja.
Tanda bintang atau star  :) diberi sewaktu absensi kehadiran sesudah cerita Alkitab Horong 1 Sekolah Minggu. Sekolah Minggu HKBP Lubuk Baja dibagi atas 4 horong: 1A, 1B, II dan III.

Nama_Lengkap_Anak_Horong_1A-dan- Tgl.Lahirnya
Abel Panjaitan
Abellio Abednego Hutauruk
Albert Timothy Limbong 05 Dec
Aldi Yosafat Hutapea
Alexander Lubis 31 Mar
Alfredo Alexander Hutauruk 16 Apr
Andreina Sihombing 17 Oct
Angelique Ezra Joan Sihombing 28 Mar
Ariel Danuarta P. Sihombing 14 Apr
Aurora Christania Purba 21 Dec
Aurelia Anastasya Hutauruk
Aurora Christania Purba 21 Dec
Aurell Kezia Nathaline Sihombing 24 Dec
Axel Ozora Octavianus Barus 31 Oct
Benaya Lumbantobing 15 May
Boas Sebastian Namora Hasibuan 28 Nov
Brian Timothy Harahap 17 Aug
Caroline Rahayun Saragih 26 Apr
Celvin Ello Xaverino Silitonga 23 Apr
Chrisya Panjaitan
Ciara Panjaitan
Cinta Fransisca Hutagalung
Clarisa Evangelin Panjaitan
Daniel Rafael Pargogoan Sitanggang 25 Dec
Daud Hutagalung
Davian Billy Harahap 17 Aug
Davina Melisa Butar-butar 10 May
David Panggabean 09 Apr
Debora Panjaitan 07 Dec
Debora Pasaribu
Desmond Matias V. Butar-butar 07 Oct
Desnita Manora Purba 09 Dec
Diaken Yulie Sianturi 10 Jul
Diandra Mafilda Butar-butar 14 Jul
Dian Tarihoran
Dion Martua Parulian Pohan 22 Nov
Ester Elisha Pasaribu
Evi Hutagalung
Frans Febrio Sibarani 06 Feb
Gabriel Franklin Silaen 25 Dec
Gavi Lubis 10 Jul
Geby Riana Marbun
Geisya Manullang 23 Feb
Gevarind Manullang 25 Nov
Gilliano Palito Siahaan
Geinah Karina Uli Manullang 15 Aug
Grace Hutabarat
Grace Patricia Simatupang 04 May
Gresia Putri Sihombing 02 Sep
Hanna Gultom 17 Sep
Heinrich Arga Jogido Sihite 29 Jul
Helen Inrianti Siregar 03 Feb
Hotmaria Christina Nadeak
Indah Manurung
Irene Selestial Purba 26 Sep
Isabel Angelina Yosephine Simanjuntak 28 Jun
Jacquline Artha Malona Sihite 07 Apr
Jako Sinaga
Jeremia Oktavian Simamora 30 Oct
Jerry Ivander Sibarani 14 Apr
Joel Siregar 20 Apr
Johana Tiarauli Oppusunggu 17 Jan
Johannes A. Nariko Oppusunggu 07 Nov
Jose Rafael Siregar 15 Nov
Josh Frederick Silaen 11 May
Joy Naomi Isabell Simangunsong 05 Dec
Julian Mereo Hutabarat 08 Jul
Karpeles Ivanza Sitindaon 30 Nov
Keith Sevent Yesua Siagian 11 Apr
Kezya Sere Olivia Hasibuan 19 Dec
Kyrie Ellsya Nissi Sihombing 13 Mar
Lois Blessing Hutauruk 05 Mar
Maria Anggreini Barus 17 Oct
Marco A. Venoel Hutasoit 25 Mar
Mars Andre Fecharlle Simanjuntak 05 Nov
Martin Fransiscus Napitupulu 29 Aug
Marvel Manuel Sihombing 15 Dec
Melisa Esteria Siregar 05 May
Michael Lumban Tobing
Naomi Eunike Hutauruk 17 Jan
Naomi Sitohang
Nediva Ivana Hutajulu 27 Apr
Noviartha Sententia Hutabarat 17 Nov
Oeestin Manullang
Ola Hutauruk
Olan Manullang
Palastio Hutahaean 10 Dec
Puteri Sihite
Putri Sumondang Nathania Situmeang 13 Jan
Putra Sihite
Rafael Hutagalung
Rafi Stevian Naiborhu 30 Sep
Rahel Esteria Siagian 21 Aug
Rebecca Esterikha Panggabean 23 Mar
Rebecca Pasaribu
Rebecca Sagala 15 Oct
Refanthi Eunike Siregar 02 Jun
Rina Yani Hutabarat 02 Oct
Romerto Simanjuntak
Samuel Hutagalung
Satria Nicholas Hutahaean 01 Oct
Sharla Pasaribu
Simon Harianja
Stella Engrasia 22 Nov
Steven Andreas Hutahaean 14 Mar
Stephen Rads Saputra P. Hasibuan 20 Feb
Theresia Maulina Rajagukguk 19 Jun
Tina Hutagalung
Todo Christanto Simanjuntak 17 Mar
Tomuli Hutagalung 05 Oct
Waldo Nathanael Purba 20 Jun
Weerstand Polgasep Hutauruk 09 Sep
Winston Manullang 13 Jan
Yefta Manullang 24 Nov

Updated: 03 April 2011.

HKBP Lubuk Baja, Batam

Sharing/ Cerita “Bible Camp” Sekolah Minggu

$
0
0

Sejumlah 185 orang anak terdaftar dan sudah diberikan surat ijin dari orangtuanya untuk mengikuti kegiatan Bible Camp ini, terdiri dari Anak Sekolah Minggu Horong 1B (kelas 1-2 SD), Horong II (kelas 3 dan 4) dan Horong III (kelas 5 SD – SMP). Anak-anak sekolah minggu dibagi menjadi 8 kelompok.  Seksi Sekolah Minggu sebagai Pengurus dan Panitia dan sejumlah 18 orang guru sekolah minggu motor penggerak acara dan kegiatan di koordinir oleh Inang Diakones. Dukungan orangtua untuk turut serta mendampingi anak-anaknya dari dekat dan juga turut membantu berjalannya acara ini dengan lancar dan baik hingga membantu menyiapkan telur paskah.

Ada 3 cerita dan hanya satu yang dipilih untuk di ceritakan (sharing atau diskusi) pada Acara “Bible Camp” Sekolah Minggu HKBP Lubuk Baja dan Pos Kebaktian.

Kasih Allah Sangat Besar Bagiku
Efesus 3:18-19

Mudah saja mengukur besarnya sebuah buku. Kamu hanya perlu penggaris. Mudah saja mengukur panjangnya kereta api. Bahkan kita bisa mengukur gedung tertinggi dan lautan yang terluas sekalipun. Namun siapa yang dapat mengukur besarnya kasih Allah? Kasih Allah itu lebih tinggi dari bintang yang tertinggi dan lebih luas daripada jarak timur dan barat. Kasih Allah memenuhi langit dari ujung ke ujung. Kita tidak dapat mengukurnya, tetapi kita dapat menghargainya!

Diskusi:

  • Siapa yang paling mengasihimu di rumah, adakah yang membencimu?
  • Bagaimana kita menghargai besarnya kasih Allah bagi kita?

Doa: Aku bersyukur atas kasih Allah.  I am thankful for God’s love

Bekerja bagi Yesus ~ Bekerja bagi Tuhan ~
Kolose 3:23

Ada pekerjaan yang sangat menyenangkan. Membantu ayah mencuci motor atau mobil, itu sangat menyenangkan. Membantu ibu memanggang kue, itu juga sangat menyenangkan. Tetapi ada pekerjaan yang tidak terlalu menyenangkan. Membersihkan kamarmu, mungkin terasa membosankan. Mengumpulkan kaus-kaus kaki yang sudah kotor, mungkin sangat menjijikkan. Namun di dalam Alkitab, Paulus menulis bahwa bagaimanapun pekerjaan itu, menyenangkan atau tidak, kita harus mengerjakannya dengan sebaik-baiknya. Kita harus bekerja, seolah-olah kita sedang mencuci motor atau mobil Allah, atau memanggang kue untuk Allah atau bahkan mengumpulkan kaus kaki bekas Allah. Yang penting, lakukanlah dengan sungguh-sungguh, selalu!

Diskusi:

  • Apakah kamu suka membantu orangtuamu di rumah?
  • Pekerjaan apa yang paling sulit dan tidak kamu sukai, bagaimana mengatasinya?

Doa: Aku akan selalu bekerja dengan sungguh-sungguh!  I will always do my best!

Yesus mengetuk ~ Lihatlah, lihatlah ~
Wahyu 3:20

Tuk, tuk, tuk! Pernahkah kamu mendengar suara itu? Pasti pernah! Itulah suara seorang yang mengetuk pintu. Kalau kamu mendengar suara itu, tentu kamu akan berjalan ke pintu dan melihat siapa yang mengetuk. Yesus pernah mengatakan bahwa hatimu itu seperti sebuah pintu. Dia berdiri di depan pintu hatimu dan mengetuk. Dia ingin kamu mengundang Dia untuk masuk ke dalam hatimu. Kalau kamu merasa Yesus sedang mengetuk, biarlah Dia masuk!

Diskusi:

  • Mana yang lebih kamu suka, berbicara atau mendengar, jelaskan?
  • Apakah kamu pernah mendengar suara Tuhan, ceritakan pengalamanmu.

Doa: Aku mengundang Yesus untuk masuk ke dalam hatiku. I invite Jesus to come into my heart.

Mengikuti Pembinaan NCWC 2012

$
0
0

Kami selaku Guru Sekolah Minggu HKBP Lubuk Baja Batam dan Panitia Lelang Antar dalam rangka mengikuti National Children’s Workers’ Conference (NCWC) 2012 mengucapkan terimakasih kepada :
1. Fulltimer
2. Parhalado
3. Dewan Koinonia
4. Koordinator Guru Sekolah Minggu
5. Ketua Seksi Sekolah Minggu beserta para anggota
6. Guru Sekolah Minggu
7. Sekolah Minggu dan Orang tua Sekolah Minggu
8. Semua Jemaat HKBP Lubuk Baja Batam ataupun yang diluar jemaat yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu

Yang telah ikut berpartisipasi dalam doa dan dana dalam bentuk pemesanan lelang ataupun dalam bentuk donatur. Terimakasih karena dana yang telah terkumpul tercukupi sehingga Guru Guru Sekolah Minggu dapat mengikuti pembinaan di Senayan, Jakarta.

Terimakasih juga kepada Guru Guru Sekolah Minggu yang telah berusaha keras selama 4 Kali lelang memasak dan menyiapkan lelang.

Kami minta doanya untuk keberangkatan kami Hari Kamis, 2 Pebruari 2012 dan kembali ke Batam pada hari Minggu, 05 Pebruari 2012 yang terdiri dari:
1. Diak. R. Br. Hutapea ( Koordinator )
2. Hanna Saulida Br. Hasibuan
3. Juni Gerhana Br. Siahaan
4. Romauli Br. Naibaho
5. Angel Br. Hasibuan
6. Rocky Simamora
7. Sogahon Silaban
8. Dortawati Br. Nababan
9. Risda Br. Panjaitan
10. Mora Br. Sinaga
11. Elfrida Br. Simanjuntak
12. Yuliana Br. Sigalingging

Harapan kami dan kita semua semoga dengan keberangkatan Guru-guru Sekolah Minggu ke Jakarta dapat menambah wawasan dalam mengembangkan Sekolah Minggu menjadi lebih baik, maju dan mempersiapkan Sekolah Minggu HKBP Lubuk Baja Batam menuju masa depan dan mendukung Tahun Penelitian dan Pengembangan (Litbang 2012).

Tuhan memberkati kita Semua
Salam Senyum Gembira

Rocky Simamora (Mewakili Guru Sekolah Minggu)

HKBP Lubuk Baja, Batam

Guru Sekolah Minggu

$
0
0

DAFTAR GURU SEKOLAH MINGGU YANG AKTIF

Nama Keterangan HP
Pardomuan Sitanggang GSM
Horong IA
085270857873
  Melva GSM
Horong IA
Tina GSM
Horong IA
Juni Gerhana br.Siahaan GSM
Horong IB
082169120682
Rocky Simamora GSM
Horong IB
085668204723
Lamria br.Lubis GSM
Horong IB
081270540639
Hanna Saulida br.Hasibuan GSM
Horong II
081536065107
Nesti Angelica br.Hasibuan GSM
Horong II
081364742003
Romauli br.Naibaho GSM
Horong III
081364582800
Lilis Siagian GSM
Horong III
081370138614
Yuliana br.Sigalingging GSM
Pos Muara Takus
085668099405
Iren Helda br.Siahaan GSM
Pos Muara Takus
081364141040
Soogahon Silaban GSM
Pos Bengkong
081270354233
Dortawati br.Nababan GSM
Pos Bengkong
082173415018
Risda br.Panjaitan GSM
Pos Baloi Kolam
081364729495
Mora Eirene Melda br.Sinaga GSM
Pos Baloi Kolam
081270093393
Elprida Idawati br.Simanjuntak GSM
Pos Baloi Kebun
082172736504

Guru Sekolah Minggu HKBP Lubuk Baja, Batam

Pelayanan Sekolah Minggu di HKBP

$
0
0

Pengantar
Harus diakui bahwa pada umumnya jemaat HKBP belum sepenuh hati memberikan perhatian terhadap pelayanan atau pembinaan generasi penerus jemaat, yaitu anak-anak dan pemuda. Memang, HKBP sudah lama melakukan pelayanan terhadap anak-anak melalui wadah pelayanan yang dikenal dengan “Sekolah Minggu”. Semua jemaat HKBP tidak pernah lupa melayani anak-anak dalam Sekolah Minggu. Ketika HKBP mendirikan jemaat baru, pelayanan Sekolah Minggu tidak dilupakan. Namun, perlu dipertanyakan, apakah pelayanan sekolah minggu tersebut, dilakukan karena dorongan oleh kesadaran akan panggilan tugas Kristiani, yaitu melayani (diakonia), bersekutu (koinonia), dan bersaksi (marturia). Kemungkinan sekali pelayanan sekolah minggu yang dilakukan jemaat, bukan didorong oleh kesadaran untuk mempersiapkan jemaat masa depan jemaat.

Ketidaksungguhan jemaat melayani dan melakukan pembinaan terhadap generasi muda kelihatan dalam program kerja setiap jemaaat. Perhatian jemaaat terhadap pembinaan generasi muda jauh tertinggal dibandingkan dengan perhatian terhadap pembangunan fisik gereja, yang hampir menyita semua dana dan daya jemaat. Bukankah anggaran belanja gereja belum pernah disediakan untuk kegiatan pembinaan ?. Bila parhalado menyediakan anggaran belanja untuk sekolah minggu itu hanya sebatas mendanai kegiatan parheheon, perayaan Paskah, dan perayaan Natal.

Sehubungan dengan ketidak sungguhan tersebut, tulisan ini ingin menggugah perhatian kita untuk menyadari dalam rangka mempersiapkan masa depan gereja, betapa pentingnya pembinaan (pelayanan) terhadap generasi muda, khususnya anak-anak. Supaya semakin disadari betapa pentingnya pembinaan tersebut, perlu disimak makna pepatah orang asing yang mengatakan :

* Bila anda mau hidup tiga bulan tanamlah jagung;
* Bila anda mau hidup enam bulan tanamlah ubi;
* Bila anda mau hidup satu tahun tanamlah padi;
* Bila anda mau hidup lima tahun tanamlah kelapa
* Bila anda mau hidup seratus tahun tanamlah pendidikan (pembinaan)
* Bila anda mau hidup selamanya tanamlah iman, pengharapan dan kasih.

Masih dalam kaitan pepatah diatas, penggubah lagu Tapanuli terkenal, Nahum Situmorang dalam salah satu nyanyian ciptaannya “Anakhonhi do hamoraon di au” mengisahkan betapa orang Batak menempatkan anak sebagai tumpuan segalanya dalam hidupnya. Anak yang kita yakini adalah anugerah mahal dari Tuhan, boleh menjadi harta yang paling mahal dalam keluarga, hanya melalui pembinaan yang berdasar kepada Firman Tuhan.

Apabila kita menginginkan HKBP eksis dan lestari sepanjang zaman, sudah sepatutnya HKBP bangkit segera memberi perhatian yang serius melayani anak-anak. Tugas gereja adalah membina manusia menjadi manusia yang berkwalitas dalam iman, setia kepada Yesus.

1. Dasar dan Motivasi Orang Kristen Membina Anak-anak
Landasan pelayanan orang Kristen (jemaat) melakukan pembinaan, pengajaran terhadap anak-anak, adalah Firman Tuhan yang tertulis dalam Alkitab, yaitu :

a. Orang Kristen (jemaat) harus mengajar anak-anak karena Tuhan Yesus memerintahkan hal itu dilakukan. Dalam Matius 28, 20, Tuhan Yesus memberikan tugas kepada orang Kristen untuk mengajarkan Firman Tuhan. “Ajarilah”, demikian perintah Tuhan Yesus kepada para muridNya. Dalam Pasal 28, ayat terakhir Injil Matius tersebut, diperlihatkan bahwa tugas “mengajar” adalah bagian dari tugas panggilan orang Kristen sebagai murid Kristus. Mengajar anak-anak, dan mengajar semua lapisan manusia, baik orang dewasa maupun anak-anak.

b Dalam Markus 10, 14, dikatakan bahwa anak-anak termasuk pewaris dalam kerajaan sorga. Itu sebabnya gereja melayankan “baptisan kudus” kepada anak-anak. Karena baptisan yang diterima anak-anak ketika mereka masih bayi, belum mereka mengerti, itu sebabnya orang tua dan jemaat perlu mengajari mereka, tentang “baptisan” tersebut. Kemudian, setelah mereka memasuki masa remaja, adalah tadisi gereja, memberikan pelajaran sidi kepada anak-anak sebagai lanjutan dari pengajaran yang dilakukan dalam sekolah minggu.

c. Berdasarkan Efesus 6, 4, yang mengatakan “…didiklah mereka di dalam ajaran dan nasehat Tuhan …”, orangtua ditugaskan Tuhan bukan hanya memenuhi kebutuhan jasmani si anak, juga ditugaskan untuk mengusahakan kebutuhan rohani mereka yaitu mendidik mereka ‘dengan dan sesuai” dengan Firman Tuhan.

d. Pengajaran kepada anak-anak adalah merupakan penggenapan janji orangtua kepada Tuhan, ketika orangtua membawa anaknya menerima baptisan di gereja. Di dalam acara baptisan, orangtua berjanji bahwa mereka bersedia mengajar anaknya “dengan dan sesuai” dengan Firman Tuhan. Dengan kata lain, boleh dikatakan, pengajaran yang dilakukan di sekolah minggu dan di dalam keluarga adalah pengajaran yang mempersiapkan anak-anak menerima pelajaran sidi. Pelajaran yang mereka terima di Sekolah minggu menjadi dasar pengetahuan mereka dalam kelas sidi. Pelajaran yang mereka terima di sekolah minggu dilengkapi dan disempurnakan dalam kelas sidi. Kelas sidi adalah masa pengajaran yang membina remaja gereja supaya mereka bertumbuh menjadi jemaat yang dewasa dalam iman, atau membina mereka menjadi manusia yang mengenal Tuhan dan kehendakNya, dan oleh pengenalan itu perilaku kehidupan mereka seharihari sesuai dengan kehendakNya.

Melalui ayat-ayat di atas, Tuhan memberikan tugas dan tanggung jawab untuk mengajarkan Firman Tuhan kepada anak-anak, supaya mereka bertumbuh menjadi jemaat yang hidup dan beriman kepada Tuhan Yesus.

2. Tujuan Pengajaran Sekolah Minggu
Tujuan Pengajaran dalam Sekolah Minggu tidak sama dengan tujuan pengajaran agama Kristen di sekolah umum. Jemaat Kristen melakukan kegiatan pelayanan sekolah minggu bukan dimotifasi masalah tidak ada guru agama Kristen di sekolah umum. Tujuan utama pelayanan Sekolah Minggu, adalah : Agar sedini mungkin anakanak percaya kepada Tuhan Yesus. Pengajaran yang diberikan di Sekolah Minggu menjadi bekal dasar kehidupan rohani mereka. Pengajaran yang mereka terima di Sekolah Minggu diharapkan menanamkan iman di hati mereka, sehingga mereka dimampukan mengaku imannya melalui perbuatan dalam hidup seharihari. Dengan pengajaran yang mereka terima di sekolah minggu, mereka dibekali dengan pedoman hidup yang boleh mempengaruhi kehidupan kelak menjadi orang beriman. Menurut para ahli ilmu jiwa anak-anak “masa anak-anak adalah kesempatan yang lebih baik dalam kehidupan manusia untuk menanamkan etika kehidupan. Pendapat tersebut, sesuai dengan pepatah orang Batak yang mengatakan :“ditingki poso do hau boi sihorsihoron, anggo dung matua dang tarpatigor be.” Maksudnya : pohon yang tumbuh tidak lurus dapat diluruskan ketika masih kecil, bila pohon sudah terlanjur besar tidak mungkin lagi diluruskan. Demikian halnya dengan manusia, kesempatan yang lebih baik mengajar seseorang menjadi manusia yang percaya kepada Tuhan, adalah pada masa anak-anak. Apabila si anak sejak dini diajari mengenal Tuhan, kelak setelah dewasa dia menjadi seseorang yang dekat dengan Tuhan. Dengan kata lain, apa yang kita lakukan sekarang dalam kehidupan anak-anak, itulah adalah usaha yang menetukan sekali dalam kehidupan mereka pada periode berikutnya. Dengan demikian, alangkah baiknya bila orang Kristen selalu merenungkan Amsal Sulaiman 26, 26 “didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka masa tuanya ia tidak akan menyimpang dari jalan itu”.

3.Bentuk Penmgajaran Sekolah Minggu Di HKBP

3.a Sekolah dihari minggu.
Sesuai dengan namanya “sekolah minggu”, kegiatan itu dilakukan pada hari minggu. Sudah menjadi tradisi di HKBP, dan di jemaat Batak lainnya, pelayanan terhadap anak-anak hanya dilakukan pada hari minggu. Kenyataan itu menunjukkan ada ketidakseimbangan didalam pelayanan gereja terhadap orang dewasa dengan pelayanan terhadap anak-anak. Selain pelayanan kebaktian hari minggu terhadap orang dewasa, gereja melayani orang dewasa diluar hari minggu. Antara lain, sermon kaum ibu pada hari Kamis, yang dikenal dengan kegiatan “Parari kamis”, Koor dan Penelaahan Alkitab (PA) Pemuda, Sermon dan koor kaum bapak; partangiangan wyik, dan pelayanan lainnya. Sementara pelayanan terhadap anak-anak hanya dilakukan pada hari Minggu. Mengingat betapa pentingnya pelayanan terhadap anak-anak sebagai jemaat masa depan, dan mengingat tantangan zaman yang boleh merusak kehidupan khususnya anak-anak kristiani, sudah saatnya Gereja memikirkan pelayanan yang lebih serius dan intensif terhadap anak-anak. Sudah saatnya jemaat, merencanakan dan melakukan pelayanan anak-anak di luar hari Minggu. Pelayanan di hari Minggu perlu berlanjut diluar hari Minggu. Gagasan ini bersumber dari masalah yang dihadapi anak-anak khususnya di daerah yang penduduknya mayoritas Islam, termasuk di Kepulauan Riau, dimana anak-anak Kristen tidak menerima pelajaran agama Kristen di sekolah karena sekolah umum tidak seluruhnya memiliki guru untuk mata pelajaran agama Kristen. Dengan kata lain, diluar pelayanan Sekolah Minggu, si anak tidak pernah menerima pelajaran yang berhubungan dengan agama Kristen. Di dalam keluarga sendiri, karena kesibukan orangtua, si anak sama sekali tidak pernah menerima pengajaran iman Kristen, padahal tugas tersebut adalah tanggungjawab orangtua. Sangat disesalkan, ada diantara orangtua yang tidak pernah mengajak atau mengajar anak-anak berdoa. Padahal “doa” adalah merupakan “nafas” kehidupan orang Kristen. Disamping nafas kehidupan rohani, doa adalah bukti seseorang anak Tuhan. Saya pernah kesal, kaget dan hampir marah, melihat seorang pelajar sidi yang usianya 20 tahun lebih. Dia minta maaf dan mengatakan tidak dapat berdoa, ketika saya menyuruh dia berdoa untuk mengakhiri pelajaran sidi. Saya tidak pernah menyangka, bahwa masih ada orang Kristen yang belum tahu berdoa, padahal orang tersebut aktif di gereja. Itu salah satu contoh yang menunjukkan bahwa orangtua belum berperan sebagai “guru utama” dan “guru pertama” di dalam kehidupan rohani anak-anak. Masalah tersebut merupakan cambuk bagi gereja untuk segera memikirkan pelayanan yang serius terhadap anak-anak.

3.b Pelayanan di Kelas (Horong).
Sinode Godang HKBP tahun 1962, menetapkan bahwa pelayanan terhadap anak-anak di sekolah Minggu, dimulai dengan kebaktian bersama, sesuai dengan Liturgi (Agenda) kebaktian Sekolah Minggu HKBP. Setelah kebaktian bersama, anak-anak masuk ke kelas masing masing, sesuai dengan kelas yang ditentukan. Pembagian kelas Sekolah Minggu, adalah :

~ Kelompok kecil (Horong I) terdiri dari anak kecil, TK dan Kelas 1–2 Sekolah Dasar (SD);
~ Kelompok tanggung, (Horong II), terdiri dari kelas 3 dan 4 SD
~ Kelompok besar (remaja), terdiri dari kelas 5, 6 SD dan Sekolah Lanjutan Pertama.

3.b.1 Kebaktian
Palayanan Sekolah Minggu diawali dengan kebaktian bersama. Semua anak-anak dari semua horong bersamasama berkumpul di gereja, atau di sari tempat yang ditentukan untuk mengokuti kebaktian. Kebaktian Sekolah Minggu diusahakan tidak lebih 25 menit, dengan liturgi yang sudah ditetapkan. Mulai tahun 1984, Agenda, Liturgi Sekolah Minggu, disediakan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Batak. Seharusnya kebaktian Sekolah Minggu dilayani Parhalado. Karena, sesuai dengan konfessi HKBP, hal-hal yang berhubungan dengan “kebaktian” adalah merupakan ttugas dan tanggungjawab Parhalado. Namun di kebanyakan jemaat HKBP Parhalado kurang peduli memimpin kebaktian Sekolah Minggu. Karena pada umumnya Parhalado HKBP kurang peduli terhadap pelayanan Sekolah Minggu, dalam penjelasan pemakaian Agenda Kebaktian Sekolah Minggu dikatakan, guru Sekolah Minggu boleh memimpin kebaktian Sekolah Minggu, dengan catatan : Guru Sekolah Minggu yang memimpin kebaktian tidak boleh membacakan “votum introitus” dan “berkat”.

Adapun alasan kebaktian Sekolah Minggu tidak lebih dari 25 menit, atau tidak boleh terlalu lama, karena tujuan kebaktian itu adalah :
1. Membiasakan anak menyembah dan memuji Tuhan. Kebaktian Sekolah Minggu bertujuan membiasakan anak mengetahui dan mengenal Tuhan, yaitu Tuhan yang dikenal orang Kristen dalam diri Yesus Kristus. Sedini mungkin, melalui kebaktian mereka dibiasakan untuk menyembah dan memuja Tuhan.
2. Mempersiapkan anak mengenal ibadah kebaktian HKBP. Kebaktian Sekolah Minggu merupakan usaha awal untuk mempersiapkan si anak mengenal cara dan bentuk ibadah kebaktian HKBP.
3. Membiasakan anak mensyukuri berkat Tuhan. Melalui persembahan mereka, anak diajak untuk berterimakasih kepada Tuhan atas berkatNya yang mereka terima. Disamping itu, dengan memberikan persembahan, kepada si anak ditanamkan rasa tanggungjawab untuk memberitakan injil. Melalui persembahan itu si anak diajari untuk turut bertanggung jawab dalam hal pelaksanaan pekerjaan Tuhan di dalam jemaat dan di luar jemaat.
4. Memperkaya pengetahuan mereka tentang Firman Tuhan. Menurut Pdt.J.N.Simaremare (mantan Direktor Departemen Sekolah Minggu HKBP periode 1964 – 1974) dalam bukunya “Buku Penuntun Di Sekolah Minggu”, cetakan ke II 1974 halaman 74, dalam kebaktian Sekolah Minggu kita belum saatnya menyampaikan “khotbah”. Di dalam penjelasan agenda kebaktian sekolah minggu dikatakan bahwa “khotbah” dalam kebaktian anak-anak adalah dalam pengertian “penyampaian kesimpulan perikop”. Dengan kedua kutipan itu jelas bahwa bukan khotbah yang disampaikan di dalam kebaktian Sekolah Minggu.

Sehubungan dengan kebaktian Sekolah Minggu, alangkah baiknya anak-anak mengetahui perkembangan Sekolah Minggu melalui warta jemaat. Di dalam warta jemaat diwartakan, misalnya, tentang yang sakit dari antara anak-anak Sekolah Minggu, yang berulang tahun minggu depan atau minggu yang lalu dan lain-lain yang berhubungan dengan Sekolah Minggu. Perlu juga diwartakan jumlah persembahan mereka pada minggu lalu. (Berkenaan dengan persembahan Sekolah Minggu, diingatkan bahwa 25% dari persembahan setiap minggu harus disetor ke Seksi Sekolah Minggu di Kantor Pusat HKBP Pearaja Tarutung).

3.b.2 Belajar di Kelas
Selesai kebaktian, anak-anak masuk ke kelas sesuai dengan pembagian kelasnya. Pembagian kelas perlu sekali untuk mempermudah si Guru Sekolah Minggu menyesuaikan materi pelajaran, dan cara penyajian, sesuai dengan daya tangkap si anak. Selama lebih kurang 45 menit, si guru menjelaskan pelajaran dari perikope Alkitab yang ditentukan dalam Almanak HKBP. Disamping pelajaran dari perikop yang ditentukan, perlu disampaikan pelajaran tambahan dari Padan na Robi napinajempek (PRP) atau dari Padan na Imbaru na Pinajempek (PIP). Perikop dan cerita Alkitab tersebut seharusnya dibahas dalam sermon Guru Sekolah Minggu. Sermon tersebut sangat perlu untuk membekali guru Sekolah Minggu mempersiapkan bahan pelajaran. Guru Sekolah Minggu diharuskan mengikuti sermon. Sangat berbahaya, jika guru sekolah minggu berani mengajarkan Firman Tuhan kepada anak-anak, padahal tidak hadir dalam sermon atau belum memahami Firman tersebut.

Dari nats (perikop) yang ditentukan, si guru mengolah pelajaran dalam bentuk cerita, bukan khotbah atau penelaahan Alkitab. Khotbah berbeda dari cerita (berita), karena bercerita adalah menyampaikan Firman Tuhan dalam bentuk cerita. Dengan penyampaian dalam bentuk cerita, apa yang diberitakan dalam nats Alkitab seolah-olah terjadi kembali dihadapan sianak. Dengan bercerita, Guru Sekolah Minggu berusaha supaya si anak boleh merasakan makna cerita Alkitab itu dalam kehidupannya. Sedangkan khotbah adalah suatu renungan dari perikop atau satu ayat Alkitab, yang diolah melalui analisa ilmiah, tafsiran, dan sejarah. Khotbah disampaikan dalam bentuk pernyataan, kritikan dan penghiburan. Itu sebabnya, bentuk khotbah belum sesuai dengan daya tangkap anak-anak. Metode cerita adalah metode yang paling sesuai dengan kehidupan, dan keinginan mereka yang selalu tertarik akan cerita. Guru Sekolah Minggu yang baik dan pintar, adalah seseorang yang pandai mengolah pengajarannya dalam bentuk cerita yang menarik kepada si anak.

3.c Buku-buku Pembantu Guru Sekolah Minggu
Untuk melengkapi guru-guru Sekolah Minggu mempersiapkan bahan pengajaran, mereka perlu memiliki buku-buku sebagai berikut:
~ Almanak HKBP
Almanak HKBP adalah buku yang berisikan ayat dan perikop Alkitab yang seharusnya dibaca dan direnungkan setiap hari. Di samping ayat harian, di dalamnya ditentukan perikop bacaan Alkitab dan perikop khotbah setiap hari Minggu dan Hari raya Kristen. Dalam Almanak HKBP yang terbit sekali setahun, ditentukan perikop Alkitab yang diajarkan kepada Sekolah Minggu, kumpulan Perempuan, Pemuda dan Bapak. Di dalam Almanak, dicatat sejarah perkembangan dan pelayanan HKBP, tentang statistik dan jumlah jemaat, Resort dan Distrik, termasuk nama nama Pendeta HKBP.
~ Buku Pemandu Guru Sekolah Minggu
Sejak tahun 1982, HKBP menerbitkan Buku Pemandu Guru Sekolah Minggu. Buku ini diterbitkan secara reguler per-semester oleh Seksi Sekolah Minggu HKBP di Kantor Pusat HKBP Pearaja Tarutung. Di dalam Buku Pemandu dijelaskan cara penyajian perikop Alkitab setiap Minggu dan Pesta, yang ditentukan menjadi bahan pengajaran Sekolah Minggu dalam Almanak HKBP. Disamping penjelasan ayat, diberikan juga tujuan nats, dan cara penyajiannya kepada kelompok kecil, tanggung dan remaja.
~ Buku PRP dan PIP
Buku PRP (Padan Na Robi Na Pinajempek) dan PIP (Padan Na Imbaru Na Pinajempek) adalah dua dua buku ringkasan isi Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, yang disajikan dalam bentuk ceritera. Buku PRP dan PIP sangat perlu dimiliki Guru Sekolah Minggu sebagai buku pelengkap. Sebelum Buku Pedoman Guru Sekolah Minggu diterbitkan oleh Departemen Sekolah Minggu HKBP, buku PRP dan PIP sudah memiliki saham yang demikian berharga dalam pelayanan Sekolah Minggu di HKBP, karena buku inilah satu-satunya buku pegangan Guru Sekolah Minggu di HKBP.
~ Katekhismus Luther
Buku Katekhismus Luther adalah sebuah buku kecil yang dikarang Dr.Marthin Luther pada tahun 1529. Di dalamnya reformator Marthin Luther menjelaskan arti kesepuluh hukum Taurat, Pengakuan Iman Rasuli, Sakramen dan Doa Bapa kami. Dalam akhir buku tersebut Luther menuliskan contoh doa yang praktis untuk anak-anak, misalnya doa sebelum dan sesudah makan, doa di sekolah, dan lain-lain. Buku ini cukup dikenal di HKBP, karena sejak dulu buku ini dipakai HKBP sebagai buku pegangan di Sekolah Minggu, juga di dalam pelajaran sidi.

Untuk melengkapi bahan pelajaran Sekolah Minggu, setiap hari Minggu, Guru Sekolah Minggu perlu mengajarkan satu pasal dari khatekismus, dan satu nomor nyanyian dari Buku Ende HKBP. Disamping metode bercerita, seorang Guru Sekolah Minggu harus mampu menciptakan cara yang menarik sehingga si anak tertarik menimak pelajaran yang disampaikan. Umpamanya, dengan cara tanya jawab, dengan cara menghafalkan ayat Alkitab, memaki alat peraga, metode menggambar, metode sandiwara, metode klipping koran, metode pengajaran nyanyian, metode aktivitas, dan metode PR (Pekerjaan Rumah). Tidak kalah perlunya apabila setiap akhir bulan Guru Sekolah Minggu mengadakan evaluasi belajar.

4. Guru atau Pengajar Sekolah Minggu
Menurut Alkitab, guru utama dan pertama yang bertanggungjawab mengajarkan Firman Tuhan kepada si anak adalah orangtua. Ketika orangtua membawa anaknya dibaptis di gereja, mereka telah berjanji kepada Tuhan, bahwa mereka harus mengajarkan Firman Tuhan kepada anaknya. Janji tersebut menunjukkan bahwa sebenanya, penanggung jawab utama dalam hal pengajaran Firman Tuhan adalah orangtua, (baca.Epesus 6 , 4; Ul 6, 7). Namun, kenyataannya orangtua lalai melalukkannya bahkan mengalihkan tanggungjawab tersebut kepada gereja.

Guru kedua yang bertanggungjawab dalam tugas pengajaran Firman Tuhan adalah gereja (parhalado), dibantu oleh Guru Sekolah Minggu. Guru Sekolah Minggu adalah pengemban atau pelaksana tugas parhalado. Karena parhalado cukup sibuk dengan tugas pengembalaannya, tugas pengajaran tersebut diserahkan pada anggota jemaat yang bersedia melakukan tugas tersebut. Walaupun Guru Sekolah Minggu cukup jumlahnya dan mampu melaksanakan tugas tersebut. Parhalado tidak boleh melepaskan diri dari tugas tersebut. Dalam rangka pelayanan Sekolah Minggu parhalado harus memikirkan sarana dan kebutuhan yang diperlukam pelayanan Sekolah Minggu.

Dalam upaya mengusahakan pelayanan yang terbaik kepada anak-anak sekolah minggu, Parhalado harus berusaha mencari dan mempersiapkan serta membekali calon guru Sekolah Minggu dari kalangan naposobulung, Ama, Ina dan ruas lainnya. Guru Sekolah Minggu harus mendapat persetujuan dari Parhalado, dan persetujuan tersebut disyahkan oleh Pendeta Resort. Selanjutnya pengangkatan Pendeta Resort tersebut diwartakan dalam kebaktian. Dalam jemaat HKBP seseorang yang diterima menjadi guru Sekolah Minggu adalah anggota jemaat yang sudah “manghatindanghon Haporseaon” (lepas sidi), yaitu seseorang yang sudah menyatakan pemahamannya, kedewasaannya dan pengakuan dirinya akan Firman Tuhan. Disamping syarat-syarat tersebut, seorang

Guru Sekolah Minggu harus memenuhi syarat berikut :
*  Percaya kepada Tuhan Yesus
Guru Sekolah Minggu adalah orang yang sungguh-sungguh percaya dan yakin kepada Tuhan Yesus. Boleh dibayangkan, betapa besarnya bahaya yang terjadi, apabila ada guru Sekolah Minggu yang belum percaya, yang masih ragu dan sangsi akan kuasa Firman Tuhan. Seorang guru Sekolah Minggu yang masih belum percaya kepada Tuhan Yesus namun mengajar Sekolah Minggu, adalah bagaikan orang buta yang menuntun orang buta. Itu sebabnya seorang Guru Sekolah Minggu sesuai dengan 1 Petrus 5, 1, adalah “saksi Kristus”.

* Memiliki cinta kasih
Berdasarkan 1 Petrus 5, 2, seorang guru Sekolah Minggu harus menjauhkan sikap “terpaksa” dari pelayanannya. Pelayanan orang Kristen terhadap sesamanya harus didorong oleh “kasih”. Motivasi pelayanan guru Sekolah Minggu adalah kasih yang diterima dari Tuhan Yesus. Dalam hal ini setiap guru Sekolah Minggu harus merasakan bahwa anak yang dilayani adalah anak atau adiknya sendiri. Seorang pelayan yang tidak memiliki kasih terhadap anak asuhnya, pasti merasakan tugasnya sebagai beban berat, sehingga boleh saja dia bersikap seperti sikap ibu tiri terhadap anak tirinya.

* Menjadi panutan dan teladan
Berdasarkan 1 Petrus 5, 3, guru Sekolah Minggu harus bersikap dan berperilaku yang baik, sehingga menjadi contoh bagi anak asuhnya. Sikap dan perangai yang baik tersebut, menjadi contoh kepada si anak, bahwa yang diajarkan terlihat dalam hidup Gurunya. Guru Sekolah Minggu seharusnya memelihara gerak dan langkah yang baik dan sopan dihadapan anak-anak, karena si anak sungguh peka dan selalu memperhatikan sikap gurunya. Itu sebabnya, ada peribahasa “Guru makan berdiri, murid makan berlari”. Sikap kita akan menjadi contoh bagi sianak, contoh jelek apabila sikap kita jelek, contoh baik apabila sikap kita baik. Tidak akan mungkin si anak mendengar pengajaran kita, apabila sikap kita bertentangan dengan yang kita ajarkan. Sebaiknya Guru Sekolah Minggu menghindarkan sikap yang dapat membuat si anak menjadi tidak percaya kepada kita. Guru Sekolah Minggu harus menjadi “panutan dan teladan”, di mata anak sekolah minggu, seperti pepatah orang Jawa yang mengatakan “Ing ngarso sung tulodo, ing madio mangun karso, Tut wury Handayani “ (di depan menjadi teladan, di tengah membangkitkan semangat, di belakang memberikan dorongan). Keteladanan seperti itu yang diharapkan orang Batak dari seorang pemimpin. Menurut orang Batak partogi (pemimpin) harus menunjukkan sikap yang baik, sehingga “dijolo ibana aduon, dipudi ibana paimaon” (di depan harus dikejar, dibelakang harus ditunggu).

* Rajin belajar
Berdasarkan 1 Timotius 3, 14, seorang Guru Sekolah Minggu harus rajin membaca dan menambah pengetahuannya. Menambah pengetahuan melalui pembacaan buku-buku yang berhubungan dengan Alkitab dan Iman Kristen. Menambah pengetahuan bukan hanya yang berhubungan dengan Alkitab, juga pengetahuan umum, Ilmu mendidik, dan mengajar (didaktik), ilmu jiwa (anak), dan lain-lain. Khususnya tentang Alkitab, guru Sekolah Minggu harus mempelajari dogma yang dianut HKBP (Konfessi HKBP), serta aturan HKBP.

* Tekun berdoa
Seturut dengan Epesus 6, 18–20, seorang Guru Sekolah Minggu harus tekun dalam doa, sehingga Tuhan senantiasa memberi kekuatan kepadanya untuk memberitakan Firman Tuhan. Doa adalah senjata dan kekuatan di dalam diri orang Kristen. Guru Sekolah Minggu, perlu diingatkan, jangan berangkat ke Sekolah Minggu sebelum berdoa.

* Disiplin memanfaatkan waktu
Sesuai dengan 1 Korintus 14, 40, seorang Guru Sekolah Minggu harus hidup teratur, berdisiplin dalam segala hal, apalagi dalam pemakain waktu. Seorang Guru sekolah minggu harus disiplin. Guru Sekolah Minggu harus menunjukkan kepada anak sekolah Minggu, bahwa waktu adalah karunia Tuhan yang amat berharga dalam kehidupan manusia. Dalam pemakaian waktu, Guru Sekolah Minggu harus menjadi contoh bagi si anak. Apabila kebaktian Sekolah Minggu ditentukan dimulai pukul 07.00 WIB, guru sekolah minggu harus tiba di gereja 15 menit sebelum kebaktian dimulai. Adalah kesalahan besar apabila anak sekolah minggu yang menunggu kehadiran guru. Harus disadari bahwa masa anak-anak adalah kesempatan yang paling baik untuk melatih si anak menjadi orang yang teratur dan berdisiplin.

* Mencintai HKBP
Seorang guru Sekolah Minggu HKBP harus mencintai HKBP. Setiap pelayan HKBP harus mengenal HKBP, baik struktur organisasinya demikian juga pola-pola pelayanannya sebagai tubuh Kristus. Dalam hal ini kita pinjam pepatah orang Inggris yang mengatakan “To love it you must know it, to know it you must it” artinya, hanya dengan mengenal seseorang itu kita dapat mencintainya. Akhir-akhir ini banyak Parhalado HKBP yang mencela HKBP. Sebenarnya dia mencela HKBP karena dia belum mengenal siapa dan apa kegiatan pelayanan HKBP. Kita boleh mengenal HKBP melalui Aturan yang berlaku di HKBP, melalui Konfessinya, dan Siasat gerejanya. Aturan HKBP serta Sia.sat gereja adalah pedoman pelayanan HKBP. Aturan, Siasat dan Konfessi HKBP seharusnya ditaati oleh ruas dan parhalado HKBP.

Dengan demikian, jika HKBP menginginkan kwalitas pelayanan Sekolah Minggu yang lebi baik, sudah seharusnya HKBP menyediakan Balai Latihan Pelayanan (BLP) Guru Sekolah Minggu. Melihat tantangan yang dihadapi gereja sekarang dan besok, hal itu mendesak dilakukan. Disamping itu, masingmasing jemaat HKBP harus selektif memilih orang yang menjadi Guru Sekolah Minggu. Sebelum seseorang ditetapkan menjadi guru Sekolah Minggu, dia perlu dibina, ditatar (dilatih). Dalam hal memilih guru Sekolah Minggu perlu dijauhkan prinsip “asal ma naung manghatindanghon haporseaon”. Lepas sidi bukan jaminan untuk menetapkan seseorang menjadi guru Sekolah Minggu. Masih melekat dalam ingatan, tradisi sistem pendidikan pada jaman lima, enampuluhan; guru yang mengajar di Kelas 1 SR adalah Guru Kepala (Kepala Sekolah), atau guru yang tertua dan berpengalaman. Tradisi tersebut perlu menjadi bahan bagi kita untuk memilih dan menetapkan guru Sekolah Minggu. Dalam memilih dan menetapkan guru (pengajar) Sekolah Minggu perlu diperhatikan kepribadiannya, hatauonna (kemampuannya), dan ketaatannya kepada HKBP.

Penutup
Dengan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa menjadi guru Sekolah Minggu bukan tugas ringan dan mudah. Apabila motifasi seseorang menjadi guru Sekolah Minggu, hanya ambisi pribadi, atau hal lain yang tidak sesuai dengan prinsip yang dipaparkan diatas, sebaiknya jangan menjadi guru sekolah minggu. Karena ambisi demikian akan merusak pertumbuhan si anak, sekaligus merusak pertumbuhan gereja. Kelestarian HKBP pada masa yang akan datang, terletak di dalam iman dan usaha pelayanan kita terhadap generasi penerus (anak-anak).

Kiranya tulisan ini berguna bagi orang yang sudah melayani, atau yang sudah menjadi guru Sekolah Minggu, dan menjadi pendorong bagi orang yang belum melayani sekolah minggu untuk bersedia melayani sekolah minggu. Tugas mengajar yang diperintahkan Tuhan Yesus dalam Matius 28, 19–20, bukanlah tanggungjawab Parhalado, Pendeta, tetapi adalah tanggungjawab bersama orang Kristen (anggota jemaat).

Pdt.T.P. Nababan, STh

Publikasi > Rohani
HKBP Lubuk Baja, Batam


Cara cerdik menjawab pertanyaan anak

$
0
0

Respons positif orang tua atas pertanyaan si kecil sangat membantu proses berpikir dan tingkat pemahamannya.

“Bu, mengapa burung bisa terbang? Kok pohon berbuah sih? Apa nama kendaraan beroda tiga itu?”

Bekerja Bagi YesusSi prasekolah terkadang membuat pusing dengan berbagai pertanyaannya yang tak kenal waktu. Kalau sudah kehabisan akal, tak jarang orang tua berujar, “Aduh, bawel amat sih!” Atau pertanyaannya yang dianggap sepele atau tak logis ditanggapi dengan jawaban asal-asalan. “Pohon berbuah? Ya … memang dari sana sudah begitu. Sudah, ah, Papa mau membaca koran lagi!”

Tentu respons orang tua yang asal-asalan amat tidak disarankan. Tindakan yang paling bijak adalah dengan menanggapi apa pun pertanyaan anak, yang sepele sekalipun, secara positif. Respons yang baik akan membantu proses berpikir dan pemahaman si prasekolah kelak. Juga tak masalah jika ia ternyata masih belum puas dengan jawaban yang diberikan, lantas bertanya lagi, lagi, dan lagi. Orang tualah yang mesti siap menghadapi “gempuran” pertanyaan itu. Misalnya, dengan lebih rajin membaca buku agar wawasan dan pengetahuan kita makin bertambah.

Menunjukkan Minat

Mengapa di usia prasekolah anak sangat gemar bertanya? Ada beberapa alasan yang menyertainya, antara lain:

a. Menunjukkan minat.

Ragam pertanyaan anak dapat menunjukkan minatnya pada peristiwa atau pemandangan di sekitarnya. Contoh, si prasekolah bertanya, “Mengapa ayam yang tadinya satu bisa bertambah jadi tiga?” Atau “Ada berapa banyak mobil yang sedang parkir itu?” Pertanyaan-pertanyaan seperti ini merupakan pertanda anak memiliki minat di bidang matematika/logika.

b. Belum paham.

Keingintahuan yang belum terpenuhi akan membuat anak terus bertanya sampai ia mendapatkan titik terang. Kalau orang tua merasa sudah pernah menjawab, tetapi anak tetap melontarkan pertanyaan yang sama, jangan-jangan ia belum memahami penjelasan yang diberikan.

c. Cari perhatian.

Kalau si kecil selalu mengajukan pertanyaan yang sama, padahal orang tua juga sudah berkali-kali menjelaskan, bisa jadi ia sedang cari perhatian. Segera cari penyebabnya. Mungkin lantaran si kecil merasa diabaikan karena orang tua tidak menemaninya bermain, orang tua kelewat sibuk dengan pekerjaan, atau ia merasa dibedakan dengan kakak atau adiknya. Agar terus mendapat perhatian dari ayah dan ibunya, si kecil terus menanyakan hal yang sama. Cara ini pun kerap dipakai oleh anak-anak yang sebetulnya tidak kurang perhatian. Namun, ketika perhatian untuknya teralihkan, anak berusaha mendapatkannya kembali dengan berbagai cara, termasuk banyak bertanya. Oleh karena itu, lakukan kontak mata saat berkomunikasi agar anak merasa tetap diperhatikan dan dihargai.

Kiat Menjawab

Si kecil sebenarnya tak begitu membutuhkan jawaban panjang lebar, apalagi dengan bahasa yang kurang “membumi” karena masih terlalu abstrak di telinga anak. Agar si prasekolah bisa langsung paham jawaban Anda, berikut ini kiatnya.

Hindari penjelasan yang berbelit-belit karena yang dibutuhkan si kecil adalah jawaban dan penjelasan sederhana dengan bahasa yang sesuai kemampuan berpikirnya. Jika masih ragu-ragu dengan jawaban yang akan diberikan, jangan bersikap “sok tahu”. Alih-alih mendapat jawaban yang tepat, anak justru menelan informasi yang ternyata salah. Singkat kata, orang tua harus jujur atau terus terang kalau tak bisa menjawab.

Ajak anak untuk mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaannya yang sulit. Misalnya, dengan mengajak anak membuka ensiklopedia atau mencari orang yang kira-kira bisa menjawab pertanyaannya. “Yuk kita tanya kakek, mungkin beliau tahu.” Atau, “Bagaimana kalau kita besok tanyakan kepada ibu guru? Siapa tahu ibu guru bisa jawab.” Kelak si kecil juga belajar bahwa jika mendapati masalah, dia akan mencari orang yang bisa membantunya memecahkan masalah yang dihadapi atau membacanya dari berbagai buku/literatur.

Ajak anak belajar menganalisis hubungan sebab-akibat. Misalnya, ketika anak bertanya, “Ma, mengapa orang naik kuda? Mengapa enggak jalan kaki saja ‘kan punya kaki.” Cobalah memancing daya analisis si kecil dengan balik bertanya, “Coba menurut kamu lebih cepat mana orang sampai ke tujuannya, apakah naik kuda atau jalan kaki?” Upaya membalikkan pertanyaan juga merangsang anak untuk menemukan sendiri jawabannya. “Ayo, menurut Kakak mengapa orang naik kuda?”.

Untuk menjawab pertanyaan “mengapa” sebaiknya orang tua jangan langsung menjawab. Biarkan dia berpikir mencari jawabannya. Maklumi jika jawabannya masih sangat sederhana karena memang kemampuan berpikirnya masih terbatas. Dalam hal ini, orang tua berperan menambahkan atau menjelaskan sesuatu lebih jelas lagi agar pengetahuan dan wawasan si kecil makin bertambah. Misalnya, “Mengapa burung bisa terbang? Karena punya sayap. Nah, burung-burung yang kamu lihat itu terbang untuk mencari makanan yang ada di pohon-pohon dan juga di tanah. Burung membuat sarangnya di pohon, lho.”

Si Pendiam

Tak semua anak usia prasekolah banyak melontarkan pertanyaan. Beberapa di antaranya lebih memilih banyak diam. Kalau ditelusuri, ada beberapa hal yang melatarbelakangi perilaku seperti itu:

a. Pendiam

Anak tak suka bertanya karena memang ia tipe pendiam; tak terbiasa mengemukakan isi pikirannya dan apa saja yang diinginkannya. Mungkin juga karena kedua orang tuanya pendiam dan jarang mengajaknya berkomunikasi atau berdialog. Harap diingat, anak adalah peniru ulung. Jikalau orang tua tak banyak bicara, anak pun bisa setali tiga uang.

b. Kemampuan terbatas.

Dengan kata lain, perkembangan si kecil mengalami keterlambatan sehingga kemampuan bicaranya juga terlambat.

c. Dianggap sepele dan dimarahi.

Orang tua yang tak pernah memberikan kesempatan kepada si kecil untuk banyak bertanya dapat menyebabkan anak jadi lebih memilih diam. Misalnya, setiap pertanyaan anak tak pernah dijawab. Entah karena dianggap sepele atau pertanyaannya sulit dijawab. Misalnya, “Aduh, Papa lagi sibuk nih, tanya-tanya terus sih. Sana main di luar.” Atau misalnya, si anak malah disuruh tanya pada ibunya. “Tanya saja sama ibu. Ayah masih kerja enggak boleh diganggu!”

Akibatnya, anak bingung tak punya tempat bertanya. Minatnya untuk bertanya pun pupus di tengah jalan. Dia beranggapan untuk apa bertanya bila malah dimarahi. Di sekolah pun, dia jadi jarang bertanya. Anak tumbuh menjadi pribadi yang pasif dan tak percaya diri. Kalau bertanya takut disalahkan atau khawatir ditertawakan. Dampak lebih jauh, kemampuan berpikir dan daya nalar si kecil jadi tak berkembang optimal. Sayang, bukan?

Pertanda Kritis, Cerdas, dan Kreatif

Konon, anak yang banyak bertanya menandakan kalau ia kritis, cerdas, dan kreatif. Memang hal itu tidak secara langsung berkaitan. Sebagai ilustrasi, anak yang kritis, cerdas, ataupun kreatif, umumnya mempertanyakan sesuatu yang butuh jawaban panjang lebar. Misalnya, pertanyaan yang dimulai dengan “mengapa”. Akan tetapi, perlu diingat pula bahwa indikator kritis, cerdas, ataupun kreatif, tak cuma dapat dinilai dari satu aspek itu saja. Ada berbagai hal lain yang patut dijadikan pertimbangan dalam mengategorikan seorang anak cerdas, kritis, atau kreatif. Yang pasti, setiap anak memiliki kecerdasan majemuk. Kecerdasan mana yang paling menonjol tentu masing-masing berbeda.

Untuk Anak Berkebutuhan Khusus

Anak-anak berkebutuhan khusus, misalnya autis, ADHD, down syndrome, dan sebagainya terkadang juga menanyakan sesuatu. Namun, tidak mengarah pada pertanyaan yang bersifat sebab-akibat, tetapi lebih pada pertanyaan “apa” atau “di mana”. Selain itu, anak berkebutuhan khusus sering mengulang pertanyaan yang sebenarnya sudah pernah dijawab. Ada kalanya anak-anak ini pasif atau tidak mengajukan pertanyaan apa pun. Untuk itu, orang tua dan terapis biasanya mendorong anak tersebut untuk bertanya. Misalnya, “Tumben diantar sama papa? Mama ke mana?” Kemudian, anak-anak ini juga dilatih untuk bisa menjawab tidak sekadar bertanya. Memang membutuhkan kesabaran yang lebih dalam menghadapi anak berkebutuhan khusus.

Diambil dan disunting dari:
Nama situs: LPT Cindo
Alamat URL: http://www.lptcindo.com/tips-psikologi/item/26-trik-cerdik-jawab-pertanyaan-anak.html
Judul asli artikel: Trik Cerdik Jawab Pertanyaan Anak
Penulis: Tidak dicantumkan

Pengurus Dewan Koinonia 2012-2016

$
0
0

PENGURUS DEWAN KOINONIA PERIODE 2012-2016

Ketua : St. TF Nainggolan
Sekretaris : JT Sinaga
Anggota:
St. GAF Siahaan
St. UL Manik
B. Simorangkir
Ny. St.Naibaho/br.Rumahorbo
Ny. Simalango/br.Habeahan

1. PENGURUS SEKSI SEKOLAH MINGGU PERIODE 2012-2014
Ketua : J. Hutasoit
Sekretaris : T. Panjaitan
Bendahara : Ny. Napitupulu/ br. Pakpahan
Anggota :
Ny. Manullang/ br. Hasibuan (Dana)
A. Hutabarat (Multi Media)
S. Sihite (Minat dan bakat)
Guru-Guru Sekolah Minggu (Ibadah)

2. PENGURUS SEKSI REMAJA PERIODE 2014-2016
Ketua : MM. Simanjuntak, SE
Sekretaris :
Bendahara :

3. PENGURUS SEKSI PEMUDA PERIODE 2014-2016
Ketua : Titus Darsono Simamora
Wakil Ketua : Mangaranap Simatupang
Sekretaris : Reni Hutapea
Bendahara : Uci Sitorus
Sie Rohani:
Jhosua Simanjuntak

4. PENGURUS SEKSI PAROMPUAN PERIODE 2014-2016
Ketua : Ny.St.T.Sitorus / br.Panjaitan
Sekretaris : Ny. Panggabean / br. Tobing
Bendahara : Ny. Sianturi / br. Simorangkir

5. PENGURUS SEKSI AMA PERIODE 2014-2016
Ketua : H.Tampubolon
Wakil Ketua : R. Hasibuan
Sekretaris : R. Lumbangaol
Bendahara : R.Sipahutar
Anggota :
P. Aritonang ((Bengkong)
J. Malau (Bengkong)
O. Saragi (Sei Panas)
A. L. Tobing (Sei Panas)
P. Siahaan (Muara Takus)
M. Simanjuntak (Muara Takus)
J. Lumbanbatu (Baloi Kolam Sektor 1)
M. Lumbanbatu (Baloi Kolam Sektor 2)
J. Sirait (Baloi Kolam Sektor 2)
J.H. Siahaan (Baloi Kolam Sektor 3)
H. Simarmata (Baloi Kolam Sektor 3)
B. Tarihoran (Tiban)
J. Lumbangaol (Baloi Centre)
A. Pasaribu (Taman Raya)
T. Napitupulu (Taman Raya)
S. Sihombing (Batam Centre)
V. Napitupulu (Batam Centre)

HKBP Lubuk Baja, Batam

Kategorial Sekolah Minggu

$
0
0

Ibadah Kebaktian Sekolah Minggu diadakan setiap hari Minggu pagi.

Kebaktian dimulai pada jam 07:30. Adapun tempat kebaktian Sekolah Minggu HKBP Lubuk Baja dan Pos Kebaktian adalah sebagai sebagai berikut:

  • HKBP Lubuk Baja
  • Pos Kebaktian Sekolah Minggu Baloi Kebun
  • Pos Kebaktian Sekolah Minggu Baloi Kolam
  • Pos Kebaktian Sekolah Minggu Bengkong Indah
  • Pos Kebaktian Sekolah Minggu Muara Takus
  • Pos Kebaktian Sekolah Minggu Kampung Nanas

Sekolah Minggu HKBP Lubuk Baja dan Pos Kebaktian berada dibawah naungan Dewan Koinonia.

Pengurus Inti Kategorial Sekolah Minggu Periode 2016 – 2018

Nama Keterangan ..HP
Bpk. J. Sitindaon Ketua ..
Elisa br. Sihombing Sekretaris ..
Ester br. Samosir Bendahara ..

Kita bertrimakasih buat keterlibatan pengurus dalam memajukan Sekolah Minggu kita. Selanjutnya,  kita juga bersyukur karna Inang Diakones R. br. Sihombing memberikan waktu dan pemikirannya untuk mengkoordinasi Guru Sekolah Minggu dalam pelayanannya.

HKBP Lubuk Baja, Batam

Viewing all 11 articles
Browse latest View live